Ingatlah, selama manusia tidak melakukan perubahan suci dan tidak melakukan penyucian jiwa, dia tidak akan mendapatkan pengetahuan dan kebaikan Quran Syarif. Di dalam Quran Syarif terdapat kebaikan dan kebenaran yang bisa menghapuskan kehausan ruh.
Lihatlah, semakin banyak manusia melakukan perubahan suci, semakin cepat dia masuk dalam kelompok abdal. Selama manusia belum masuk dalam kelompok abdal, kebenaran Qurani belum terbuka untuknya.
Hakikatnya, abdal adalah orang yang melakukan perubahan suci dalam dirinya. Karena perubahan itu, hatinya menjadi bersih dari kegelapan dan karat dosa. Kekuasaan setan menjadi runtuh dan hancur. Singgasana Allah Ta'ala ada di dalam hatinya. Kemudian, dia memperoleh kekuatan dari Ruhul Qudus (Malaikat Jibril), dan memperoleh karunia dari Allah Ta'ala.
Apabila manusia melangkah menuju Allah Ta'ala, maka Allah dengan rahmat-Nya yang mengalir akan membantunya.
Hanya dengan kekuatan akal dan peningkatan kecerdasan tidak bisa menjadi penyebab atau sarana untuk menyerap ilmu Qurani. Takwa adalah sarana utamanya. Allah menjadi guru bagi orang yang bertakwa. Inilah sebabnya, nabi bisa mengatasi keadaan buta hurufnya. Karena itu, meski Nabi kita yang mulia Muhammad saw. diutus dalam keadaan buta huruf, beliau tidak mendapatkan pengajaran di sekolah dan tidak ada seorang pun menjadi guru beliau, tetapi beliau bisa menyampaikan dan memaparkan pengetahuan dan kebenaran yang membuat heran para ahli ilmu duniawi. Daya pengaruh Quran Syarif, kitab suci yang sempurna mengalir pada lisan dan jiwa beliau, sehingga kefasihan dan retorika beliau mampu membungkam seluruh orang Arab. Apa yang menyebabkan Nabi Muhammad saw. unggul dalam hal ilmu? Penyebabnya adalah takwa beliau. Rasulullah Muhammad saw. bisa membawakan Quran Syarif yang kandungan ilmunya menakjubkan dunia. Hal itu sebagai bukti akan kehidupan suci beliau.
Keadaan buta huruf (ummi) beliau merupakan contoh dan bukti bahwa untuk memperoleh ilmu Qurani atau ilmu samawi, dibutuhkan takwa, bukan sekedar kepandaian biasa.
Singkatnya, tujuan utama Quran Syarif adalah mengajarkan takwa kepada dunia, yang dengan lantaran itu, manusia bisa memperoleh hidayah yang didambakan.
(Disarikan dari Malfuzat Ahmadiyyah, jld. 1, hlm. 226-227).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar