Setiap manusia perlu menjaga ketekunan, keteguhan dan ketabahannya dalam upaya mencapai tujuan. Untuk Jamaah kita, yang bisa kita harapkan, Allah Ta'ala telah berjanji:
ْوَجَاعِلُ الَّذِيْنَ اتَّبَعُوْكَ فَوْقَ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا اِلَى يًوْمِ الْقِيَامَةِ
"Dan (Allah) menjadikan orang-orang yang mengikuti kamu di atas orang-orang kafir hingga hari Kiamat." (Ilham).
Janji Allah Ta'ala pasti benar. Tidak ada yang teringkari dalam janjiNya. Oleh karena itu, berusahalah agar kamu semua termasuk orang-orang yang menerima janji itu.
Allah menjadikan kamu di atas orang-orang kafir, maksudnya kamu unggul dalam kebenaran ruhaniah. Buahnya adalah ilmu atau pengetahuan tentang perkara yang sangat halus dan tersembunyi, kedekatan dengan Allah, dan dari hubungan itu lahirlah ilmu atau pengetahuan baru.
Para lawan tidak mendapatkan air langit. Mereka tidak ada hubungan dengan keunggulan. Maka mereka cepat kotor (hatinya). Tetapi para pengikut Masih Mau'ud mempunyai keunggulan, yakni ada hubungan dengan langit (Allah), sehingga selalu memperoleh ilmu atau pengetahuan baru.
Sebagaimana lazimnya, ketika air kangit tidak turun, maka bumi menjadi kering, atau benda-benda di bumi menjadi kotor. Untuk memperbaikinya, Allah Ta'ala telah menetapkan hukum alam (sunatullah), dalam setiap tahun ada hujan turun sekurang-kurangnya sekali atau dua kali. Air hujan itu membersihkan dan memperbaiki semua benda dan udara yang kotor dan rusak. Dalam kejadian itu, Allah Ta'ala mengisyaratkan ada hukum pembaruan, dan terbukti dengan jelas bagaimana proses pembaruan ruhani dan jasmani berjalan.
Bagaimana pandangan para lawan tentang hadis bahwa pada setiap permulaan abad datang Mujaddid untuk memperbarui agama? Bagaimanapun kami katakan, bila dalam hukum alam ada penjelasannya, lalu apa gunanya kita mengingkarinya?
Segala sesuatu memerlukan pembaruan. Abad baru juga punya hak, untuk lahirnya orang baru yang suci hatinya, yang memiliki kasyaf dan karamah, yang menabur benih kebijaksanaan dan kebenaran.
Seperti pada masa lalu dibutuhkan para Mujaddid, demikian pula dunia membutuhkan para Mujaddid hingga hari Kiamat. Telah sering datang Mujaddid. Para nabi juga punya peran sebagai pembaru. Mujaddid menginginkan perubahan pada nanusia, terjadi hati baru dan ruh baru. Oleh sebab itu, aku selalu mengharapkan agar dalam Jamaah kita, orang-orang muda maupun tua melakukan perubahan dalam diri mereka, sehingga seolah-olah mereka menjadi manusia dunia baru. Apabila semua Jamaah mencapai keadaan ini, maka akan terjadi kemajuan yang luar biasa. Sebab itu, hendaklah kamu masing-masing berusaha untuk menjadi manusia baru. Karena kamu telah menerima seorang Mujaddid.
(Disarikan dari Malfuzat Ahmadiyyah, jld. 1, hlm. 182-183).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar