Sayyid Abdullah mengatakan pada Masih Mau'ud bahwa kaki dan tangannya sering merasakan sakit. Dia khawatir kalau terkena wabah ta'un (pes). Bila Masih Mau'ud berkenan memberikan kemeja beliu, maka dia akan mengenakannya, agar dengan berkahnya dia terlindungi dari musibah itu.
Menanggapi hal itu, Masih Mau'ud berkata: Kami akan memberikan kemeja, tetapi hal sebenarnya adalah selama manusia tidak memakai "kemeja rahmat Allah", tidak ada benda lain yang dapat melindungi atau menyelamatkan.
Lihatlah, aku tahu meskipun Allah Ta'ala berkali-kali menjanjikan bahwa Dia akan menyelamatkan aku dan jemaatku dari kematian yang hina itu, tetapi beserta janji keselamatan itu ada syarat takwa. Hanya disebut Muslim secara adat atau melakukan baiat secara adat, tidak akan mendatangkan manfaat. Selama orang-orang jemaat kami tidak mengupayakan takwa hakiki, maka mereka tidak bisa terjamin dengan janji itu. Karena Allah Ta'ala Yang Maha Mengetahui rahasia-rahasia hati, menghendaki takwa hakiki dan keikhlasan. Formalitas, menurut pandangan Allah merupakan perkara yang tidak ada gunanya.
Ada suatu riwayat, seorang Muslim menyampaikan dakwah Islam kepada seorang Yahudi. Orang Yahudi itu memberi tanggapan padanya, " Kamu sendiri Muslim hanya pada sebutannya. Jangan bangga dengan penampilan saja. Hal yang berguna bagi manusia adalah perbuatannya. Telah lahir seorang bayi di rumah saya. Saya memberinya nama Khalid artinya kekal. Dia meninggal dunia pada hari itu, dan pada sorenya dikuburkan."
Nama belaka tidak memberikan manfaat. Demikian juga bagi setiap manusia, hakikat dan inti sejatilah yang memberikan manfaat.
Hatiku sama sekali tidak percaya bahwa Allah mematikan dengan kematian yang hina orang dari kalangan jemaatku yang memiliki ketakwaan sejati serta kesucian, dan ada hubungan yang tulus dengan Allah Ta'ala. Hendaklah ada perbedaan antara kamu dengan orang lain. Agar Allah juga membedakan kamu dengan orang lain.
(Disarikan dari Malfuzat Ahmadiyyah, jld. 7, hlm. 491).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar