Apabila ada orang ingin terhindar dari musibah, maka ada hukum Allah bahwa semakin besar Allah mencintai seseorang, semakin besar pula perhatian Allah untuk menyelamatkan orang itu.
Perhatikan, setiap hari ada kambing yang mati karena disembelih di kota-kota. Jumlah kambing yang mati karena disembelih itu jauh lebih sedikit dibanding dengan jumlah serangga (semut) yang mati karena tergilas atau terinjak oleh kaki-kaki manusia setiap hari. Demikian juga, daripada kambing, lembu lebih berharga dan bermanfaat. Oleh karena itu lembu lebih sedikit disembelih daripada kambing. Unta juga lebih berharga dan bermanfaat daripada lembu. Maka ia pun lebih sedikit disembelih daripada lembu.
Dari semua kenyataan itu dapat disimpulkan bahwa semakin berharga nilai suatu binatang, semakin jarang kemungkinannya akan disembelih atau dimatikan.
Karena manusia jauh lebih berharga daripada sejumlah binatang, maka dia tidak akan banyak disakiti seperti yang dialami oleh binatang. Kemudian dari kalangan para manusia pun, manusia-manusia yang sangat berharga di hadapan Allah Ta'ala akan dijaga dan dipertahankan. Mereka adalah orang-orang yang mempunyai hubungan tulus dengan Allah Ta'ala. Hati mereka bersih. Mereka memperlakukan sesama manusia dengan baik dan penuh kasih sayang. Mereka benar-benar taat pada Allah. Seperti dapat diketahui dari Quran Syarif:
قُلْ مَا يَعْبَؤُا بِكُمْ رَبِّىْ لَوْلَا دُعَآؤُكُمْ
"Katakanlah: Tuhanku tidak memedulikan kamu sedikit pun, sekiranya bukan karena doa (ibadah) kamu." (Al Furqan, 25:77).
Orang beruntung adalah orang yang peduli pada orang lain, orang yang mengeluarkan semua kotoran dari dalam hatinya. Kotoran hati itulah yang menjauhkan manusia dari Allah. Apabila manusia mau memperbaiki dirinya dan berdamai dengan Allah Ta'ala, maka Allah akan menjauhkan azab darinya. Tidak ada pertentangan antara Allah Ta'ala dengan manusia. Sehubungan dengan itu Allah berfirman:
مَا يَفْعَلُ اللّٰهُ بِعَذَا بِكُمْ اِنْ شَكَرْتُمْ وَاٰمَنْتُمْ
"Mengapa Allah harus menyiksa kamu jika kamu bersyukur dan beriman?" (An Nisa', 4:147).
Yakni Allah tidak akan memberikan siksaan kepadamu, jika kamu menjadi orang yang saleh dan bertakwa.
(Disarikan dari Malfuzat Ahmadiyyah, jld. 5, hlm. 279-280).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar