Minggu, 13 Oktober 2019

Kehidupan Surgawi bagi Orang Beriman dan Saleh



Ada berbagai sisi untuk keselamatan dan kesejahteraan manusia. Semua itu tidak berada dalam kekuasaan seorang raja. Melainkan hanya berada di tangan Allah, Satu Zat yang merupakan Raja bagi semua raja, Yang memberi menurut yang Dia kehendaki. Kita melihat beberapa orang yang mempunyai uang banyak dan fasilitas hidup apa saja. Tetapi mereka menderita penyakit paru-paru. Diketahui kehidupan mereka kelihatan pahit dan menyedihkan. Siapakah yang dapat mengelola jutaan musibah yang menjangkau manusia? Jika dengan musibah itu ada kesedihan, siapakah yang bisa memberikan kekuatan untuk sabar? Hanya Allahlah yang bisa memberikan semua ini. Kesabaran merupakan masalah besar. Pada waktu terjadi musibah-musibah besar, kesabaran bisa menghindarkan manusia dari kesedihan yang berlarut-larut. 
Ada beberapa orang kaya dan penguasa, pada waktu sehat, aman, dan senang, mereka sangat sombong. Kemudian ketika ditimpa sedikit kesedihan, mereka menjerit seperti anak-anak. Kita tidak bisa menyebutkan orang yang tidak pernah tersentuh musibah, dan keluarganya tidak tersentuh kesedihan. Oleh karena itu, ingatlah baik-baik, kehidupan surgawi hanya mungkin bagi orang yang memperoleh karunia Allah Ta'ala. Karena itu, salah besar bila dengan melihat seseorang berpakaian putih, kamu katakan bahwa dia mempertunjukkan kehidupan surgawi. Jika kamu sendiri menanyakan padanya, kamu akan mengetahui yang sebenarnya. Dia mungkin akan mengatakan padamu bahwa begitu banyak musibah dan kesedihan yang dia alami. Hanya karena kamu melihat seseorang mengenakan pakaian bagus, atau naik kendaraan mewah, dan mabuk dengan minuman keras; lalu kamu mengira bahwa dia bebas dari pikiran-pikiran (problem) dunia dan mengenyam kehidupan surgawi. Itu salah. Kebebasan hidup itu sendiri adalah (cenderung ke) neraka, yang tidak ada hubungannya dengan akhlak dan Allah Ta'ala. Anjing yang makan bangkai, atau melakukan kejahatan, apakah ini merupakan kehidupan surgawi? Sama sekali bukan. Demikian pula nanusia yang makan barang haram, terlibat dalam perbuatan jahat, tidak membedakan antara haram dengan halal, dan menjalani kehidupan terkutuk; apa hubungannya hal itu dengan kehidupan surgawi? Tidak ada hubungannya.
Sesungguhnya, kehidupan surgawi hanya diperoleh dan dialami oleh orang-orang yang percaya sepenuhnya (beriman) kepada Allah Ta'ala.  Allah berfirman:
اٍنَّ وَلِىِّ ےَاللّٰهُ الَّذِىْ نَزَلَ الْكِتٰبَ وَھُوَ يَتَوَلَّ الصّٰلِحِيْنَ
"Sesungguhnya pelindungku adalah Allah, Yang menurunkan Kitab dan Dia melindungi orang-orang saleh." (Al A'raf, 7:196).
Sesuai dengan janji dalam ayat ini, orang yang percaya sepenuhnya kepada Allah dan orang saleh berada di bawah perlindungan  Allah Ta'ala. Adapun orang yang jauh dari Allah Ta'ala, setiap hari dan setiap saat hidupnya dibayangi ketakutan dan tidak bahagia.
(Disarikan dari Malfuzat Ahmadiyyah, jld. 4, hlm. 222-223).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar