Allah Ta'ala Maha Kuasa atas segala sesuatu. Namun orang-orang yang dalam hidup mereka tidak menghadapi penderitaan dan cobaan selalu sibuk dengan urusan dunia dan keinginan-keinginan mereka. Mereka tidak pernah menghadapkan muka ke atas. Mereka pun lupa akan Allah Ta'ala dan tidak peduli pada-Nya. Inilah orang-orang yang menghancurkan keunggulan kemanusiaan. Sebagai gantinya mereka memperoleh hal-hal yang rendah dan remeh.
Peningkatan iman dan keyakinan seseorang dalam menghadapi musibah bisa melahirkan ketenangan yang tidak pernah bisa dicapai dengan harta dan kenikmatan dunia. Namun sayang sekali, orang yang asyik dalam urusan duniawi seperti anak-anak, senang pada bara api tetapi tidak menyadari bahaya kebakaran yang merugikan. Tetapi bagi orang yang istikamah ketika menghadapi musibah, Allah Ta'ala dengan karunia khusus-Nya akan memperkaya dia dengan kekayaan iman dan keyakinan. Orang yang mengatakan bahwa tidak pernah terjadi musibah padanya, dia bernasib buruk karenanya. Sebab dengan hidup penuh dengan kemudahan, dia lalai terhadap Allah dan melangsungkan kehidupan seperti binatang. Dia mempunyai lisan, tetapi tidak bisa berkata benar dengannya. Pada lisannya tidak pernah mengalir pujian untuk Allah. Lisannya hanya untuk mengatakan hal-hal yang buruk dan merasakan kelezatan. Dia mempunyai mata, tidak untuk melihat kemahakuasaan Allah, tetapi untuk perbuatan buruk. Bagaimana orang seperti itu bisa memperoleh kebahagiaan dan ketenangan? Setelah kamu melihat seseorang terjatuh dalam kesedihan, jangan kamu anggap dia celaka. Dia tidak celaka. Bahkan jika dalam kesedihan itu dia tidak lupa pada Allah, maka Allah akan menyayanginya dan menurunkan karunia besar padanya.
Seperti anggota badan seseorang yang sakit, sebelum diolesi obat dan dibalut agar sembuh, perlu dilakukan operasi atau pembedahan. Begitu juga sebelum turunnya berkah Ilahi, perlu adanya kesedihan di jalan-Nya. Pendek kata, inilah tuntutan fitrah manusia, dengan itu Allah Ta'ala ingin membuktikan, apakah hakekat dunia. Untuk meningkatkan kehidupan di dunia manusia mesti menghadapi banyak musibah. Doa orang yang sedang mengalami musibah, tampak menakjubkan pengaruhnya. Sebenarnya Tuhan kita bisa dikenal dari doa-doa kita.
(Malfuzat Ahmadiyyah, jld. 3, hlm. 82-83).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar