Rabu, 24 Juli 2019

Pentingnya Mencari Ilmu



Hendaklah hubungan guru ruhani (mursyid) dengan murid ruhani (murid) difahami seperti hubungan guru dengan murid pada umumnya. Sebagaimana murid bisa mengambil manfaat dari gurunya. Begitu pula murid ruhani bisa memperolah manfaat dari guru ruhaninya. Apabila murid berhubungan dengan guru, tetapi pendidikannya (pengetahuannya) tidak meningkat, berarti dia tidak bisa memperoleh faedah. Demikian juga halnya murid ruhani. Oleh karena itu, hendaklah dalam jemaah ini tercipta hubungan dan peningkatan ilmu serta kearifan. Pencari kebenaran seharusnya tidak berhenti pada posisi yang tetap. Bila berhenti mencari dan menambah ilmu, maka setan yang terkutuk akan membalikkan perhatian ke arah lain. Seperti halnya dalam air yang mandek akan terjadi bau busuk. Demikian pula  jika orang beriman tidak berusaha terus mencapai peningkatan, tentu dia akan jatuh. Maka kewajiban orang yang taat adalah senantiasa berupaya mencari ilmu agama.
Tidak ada insan kamil lain yang melebihi Nabi kita Muhammad saw. Namun beliau pun mengajarkan doa, "Robbi zidnii 'ilman" (Tuhanku, berilah aku tambahan ilmu) (20:114). Kemudian, siapakah selain beliau yang ilmu dan kearifannya sempurna, dapat diandalkan, dan tidak memerlukan peningkatan selanjutnya?
Selama manusia masih merasa ada banyak hal yang membutuhkan solusi, maka ilmu dan kearifannya akan meningkat. Beberapa hal yang dalam pandangan awalnya orang menganggap sebagai hal yang tidak bermanfaat sama sekali, akhirnya hal itu dipandangnya sebagai kebenaran. Oleh karenanya, dengan mengubah kapasitas dirinya, orang sangat perlu menjalankan berbagai hal untuk memperluas ilmu. Kamu telah masuk jemaah ini, dengan meninggalkan hal-hal yang tidak bermanfaat. Oleh sebab itu, jika kamu tidak memperoleh pengetahuan dan wawasan sepenuhnya tentang agama dan jemaah ini, lalu faedah apa yang kamu peroleh dengan masuk dalam jemaah ini?
(Malfuzat Ahmadiyyah, jld. 3, hlm. 75).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar