Rabu, 09 Juni 2021

Manusia Makhluk Allah Terbaik (1)



Perlu diingat bahwa menurut syariat Islam, malaikat yang terbaik tidak lebih tinggi derajatnya daripada manusia yang terbaik. Sebaliknya, manusia yang terbaik lebih unggul daripada malaikat yang terbaik. Ditetapkannya fungsi para malaikat sebagai perantara dalam tatanan jasmani dan ruhani, tidak menunjukkan atau membuktikan akan keunggulan mereka.


Menurut petunjuk Quran Syarif, para malaikat ditetapkan seperti pelayan.

Sebagai contoh, perhatikanlah, ada seorang utusan yang mengantarkan surat dari seorang raja yang sedang berkuasa kepada gubernur jenderal. Mungkinkah pengantar surat yang bertindak sebagai perantara antara raja dengan gubernur jenderal itu bisa ditetapkan lebih tinggi derajatnya dan lebih unggul daripada gubernur jenderal?

Hendaklah difahami dengan baik bahwa posisi sebagai utusan atau perantara dipegang oleh malaikat yang selalu sibuk menjalankan kehendak Allah Yang Maha Kuasa dan menyampaikan keinginan-Nya dalam bidang jasmani dan ruhani kepada manusia.


Berkali-kali Allah Ta'ala berfirman dengan jelas di dalam Quran Syarif bahwa apa pun yang ada di bumi dan di langit, telah diciptakan sebagai sarana untuk manusia, diciptakan hanya untuk kemanfaatan bagi manusia. Derajat manusia lebih tinggi dan lebih luhur bila dibandingkan dengan derajat semua makhluk lainnya. Karena keberadaan semua makhluk lain itu untuk melayani manusia.


Berikut beberapa firman Allah tentang posisi manusia dibandingkan dengan makhluk lainnya:


وَسَخَّرَ لَكُمُ الشَّمْسَ وَالْقَمَرَ دَآءِبَيْنِ  وَسَخَّرَ لَكُمُ الَّيْلَ وَالنَّھَارَ . وَاٰتٰىكُمْ مِّنْ كُلِّ مَا سَاَلْتُمُوْهُ  وَاِنْ تَعُدُّوْا نِعْمَتَ اللّٰهِ لَا تُحْصُوْھَا .

"Dan Dia (Allah) membuat matahari dan bulan untuk melayani kamu (manusia), beredar (dalam orbitnya); dan Dia membuat malam dan siang untuk melayani kamu. Dan Dia memberikan kepadamu segala apa yang kamu mohon kepada-Nya. Dan jika kamu menghitung nikmat Allah, kamu tak akan dapat menghitungnya." (Ibrahim, 14:33-34).


ھُوَالَّذِىْ خَلَقَ لَكُمْ مَّا فِى الْاَرْضِ جَمِيْعًا .

"Dia (Allah) yang menciptakan untuk kamu (manusia) semua yang ada di bumi." 

(Al-Baqarah, 2:29).

(Lihat juga Q.S. Luqman, 31:20, dan Al-Jatsiyah, 45:13, pent.).


Singkatnya, dalam Al-Quran terdapat firman Allah bahwa matahari dan bulan selalu berputar pada orbitnya, dan dibuat tunduk untuk manusia. Dengan kata lain, kedua benda langit ini terus berubah keadaan dan sifatnya. Keadaan matahari selama bulan-bulan musim semi, tidak pernah sama dengan selama bulan-bulan  musim gugur. Dengan cara ini matahari dan bulan terus berotasi (berputar). Rotasi mereka terkadang mendatangkan musim semi, dan terkadang mendatangkan musim gugur. Pada waktu tertentu mereka menunjukkan sifat (ciri) tertentu, pada waktu yang lain mereka menunjukkan sifat yang berlawanan.

Lebih lanjut, Allah menyatakan dalam Al-Quran bahwa Allah telah menjadikan malam dan siang untuk melayani dan memenuhi kepentingan manusia. Dia telah memberikan segala apa  yang diminta oleh manusia, artinya, Allah telah memberikan segala sesuatu yang dibutuhkan oleh fitrah manusia. Jika seseorang ingin menghitung karunia Allah, dia tidak akan bisa menghitungnya.

Lebih lanjut, manusia diingatkan bahwa Allah lah yang telah menciptakan segala sesuatu di bumi ini, untuk memenuhi kebutuhan manusia.

(Tauzih-i Maram, hlm. 21-22).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar