Rabu, 09 Desember 2020

Dua Kerusakan pada Zaman Akhir



Nabi Muhammad saw. memberitahukan tentang akhir zaman. Pada waktu itu akan ada dua macam kerusakan, yaitu kerusakan internal dan kerusakan eksternal. Kerusakan internal yaitu tidak mengikuti petunjuk yang benar, terlibat dalam perbuatan setan  (perbuatan buruk), seperti judi, zina dan mabuk-mabukan. Terlibat dalam segala macam perbuatan dosa dan keluar dari batas-batas Allah. Tidak peduli pada larangan Allah Ta'ala. Meninggalkan puasa dan shalat. Tidak menghormati perintah Ilahi. Mengejek dan menertawakan aturan Quran.

Kerusakan eksternal yaitu melontarkan fitnah pada pribadi suci Nabi Muhammad saw. Berupaya untuk menghina dan menghancurkan Islam, dengan segala macam serangan yang menyusahkan. Menerapkan segala macam trik dan taktik untuk mengakui ketuhanan Almasih dan untuk percaya pada kematiannya di atas salib.

Nabi Muhammad saw. juga memperoleh kabar baik tentang waktu perbaikan untuk kedua kerusakan besar itu. Pada waktu itu diutus seseorang dari kalangan umat Nabi Muhammad saw. yang akan menghentikan kerusakan eksternal dan mengungkap realitas agama salib (agama Kristen). Dilihat dari aspek ini dia disebut atau diberi gelar Masih ibnu Maryam. Selain itu, dia juga menghapuskan berbagai perselisihan dan kesesatan internal, menegakkan jalan (petunjuk) yang benar. Oleh karena itu dia disebut atau diberi gelar Mahdi.

Kalau ada dua manifestasi keburukan, maka ada pula dua manifestasi kebaikan yang diperlukan dalam menghadapi keburukan. Dua manifestasi kebaikan itu sebenarnya ada pada seorang yang mempunyai dua sebutan atau gelar. Dua manifestasi kebaikan itu, manifesfasi kebaikan internal dan manifestasi  kebaikan eksternal.

Manifestasi kebaikan internal adalah Mahdi. Sedangkan manifestasi kebaikan eksternal adalah Masih ibnu Maryam. Apakah tugas orang dengan sebutan (gelar) Almasih itu? Tugasnya adalah menangkal keburukan. Sedangkan yang dengan sebutan Mahdi, tugasnya mengupayakan kebaikan.

Disebutkan dalam hadis, tugas Almasih (yang dijanjikan) yaitu "membunuh babi dan mematahkan salib", ini termasuk menangkal keburukan. Agama kita sama sekali tidak menghendaki  berperang dengan membawa pedang (senjata) untuk menangkal keburukan. Tetapi menghendaki usaha menangkal keburukan dengan bukti dan argumentasi. Ulama yang mengatakan bahwa Almasih akan melancarkan perang itu tidak benar. Hal yang benar, yang telah Allah ungkapkan kepada kami, yang sesuai dengan maksud hadis adalah Almasih tidak akan mengobarkan perang berdarah. Sebaliknya, dia datang untuk melakukan perbaikan.

Tugas Mahdi adalah mengupayakan kebaikan, yakni mengubah kebiasaan buruk dan perbuatan dosa yang telah menyebar dengan petunjuk. Mahdi lebih sempurna, karena tugasnya menyampaikan karunia kebaikan. Menyampaikan kebaikan dan kemanfaatan lebih sempurna daripada menangkal keburukan. Seseorang yang menyingkirkan duri dari jalan itu memang baik. Tetapi orang yang memboncengkan orang lain, membawanya pulang dan memberinya makanan itu lebih baik. Mahdi lebih sempurna, karena itu dia sebagai khalifatullah. Baruzi Mahdi (manifestasi Mahdi) hakikatnya manifestasi Rasulullah Muhammad saw. Beliau penutup para nabi dan nabi yang paling sempurna. 

(Disarikan dari Malfuzat Ahmadiyyah, jld. 1, hlm. 239-240, 245).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar