Tidaklah semua orang senang pada jemaah ini. Kemungkinan yang paling menentang dan marah adalah umat Kristiani. Sebabnya, mereka mendengar bahwa aku datang untuk mematahkan akidah salib. Aku menyatakan kepada mereka bahwa Yesus (Isa Almasih as.) yang mereka jadikan Tuhan, yang menurut mereka mati di atas salib, mati terkutuk untuk keselamatan mereka, dia adalah manusia biasa yang lemah seperti kita. Dia telah wafat secara wajar, dimakamkan di Kashmir.
Baiklah, seandainya umat Kristiani marah, mungkin kita bisa tetap damai dengan umat yang lain. Tetapi ternyata tidak, dengan kaum Arya Samaj juga ada pertentangan yang berbeda. Yaitu ketika keyakinan mereka masalah niyug (tradisi khusus dalam Hindu Arya Samaj untuk mendapatkan anak, pent.), reinkarnasi, dan keyakinan lainnya disanggah, mereka tidak bisa menjawabnya. Oleh karena itu, jika orang luar marah, maka orang Islam (selain anggota jemaah ini) mungkin benar-benar senang. Tetapi lihatlah, ternyata ketika ditunjukkan juga kesalahan-kesalahan mereka, ditunjukkan bid'ah dan adat syirik yang dilakukan oleh para syaikh, guru rohani, maulwi dan yang lain, mereka semua pun bangkit memusuhi kita.
Tetapi meskipun ada perlawanan, baik dari luar maupun dari dalam, jemaah ini dari hari ke hari semakin berkembang. Hal ini tidak mungkin terjadi tanpa dukungan Allah. Apakah dengan rencana manusia semata-mata jemaah yang besar ini bisa berjalan? Sama sekali tidak.
Telah menjadi kebiasaan manusia, apabila dikatakan kepadanya hal yang bertentangan dengan adat dan akidahnya, maka dia akan menentang dan marah. Seperti pada seorang Hindu, jika dikatakan hal yang bertentangan dengan kepercayaannya tentang sungai Gangga, maka dia yang semula teman akan berubah menjadi lawan.
Aku katakan yang sebenarnya bahwa jemaah ini dari Allah Ta'ala. Seandainya jemaah ini sebagai hasil rencana dan usaha manusia, tentu dengan adanya persaingan dan perlawanan yang sangat kuat ia akan hancur. Tetapi faktanya, meski ada perlawanan yang dahsyat dari dalam dan luar, jemaah ini tetap berkembang. Hal ini merupakan bukti penting bahwa jemaah ini dari Allah.
(Disarikan dari Malfuzat Ahmadiyyah, jld. 4, hlm. 129-130).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar