Jumat, 27 Maret 2020

Takwa Sejati Penangkal Azab Ilahi



Bagi kita, teladan baik Nabi Muhammad saw. ada dalam setiap perkara. Dengan kita mengikuti teladan baik beliau, maka bisa tercukupi kebutuhan-kebutuhan agamawi dan duniawi kita. Beliau bersabda:
مِنْ حُسْنِ اِسْلَامِ الْمَرْءِ تَرْكُهُ مَالَا يَعْنِيْهِ
"Ciri dari baiknya Islam seseorang adalah dia meninggalkan sesuatu yang tidak bermanfaat baginya." (Tirmidhi no. 2317).
Umur manusia sangat pendek. Perjalanan (hidup) yang akan datang sangat panjang dan berat. Oleh karena itu, manusia perlu membawa bekal dan biaya perjalanan untuk perjalanan (hidup) yang panjang itu. Seluruh pikiran manusia hendaklah difokuskan untuk itu. Pemborosan waktu dalam perbuatan tolol dan tidak ada gunanya, jauh dari kemuliaan orang beriman.
Hendaklah kamu berdamai dengan Allah Ta'ala. Hendaklah kamu percaya dan bergantung sepenuhnya kepada Allah. Karena di dunia ini tidak ada wujud yang lebih besar kuasa dan kekuatannya daripada Allah Ta'ala.
Ingatlah baik-baik, percaya kepada  Allah Ta'ala adalah obat semua penyakit. Menurut pandanganku, datangnya kematian yang menyebar di seluruh dunia dengan lantaran wabah taun (pes) dan lain-lain, tidak mungkin ada obatnya kecuali kejernihan iman dan keyakinan. Wabah-wabah ini bukanlah benda duniawi, yang dapat diobati oleh orang dunia. Karena wabah ini turun dari langit, maka bukan kekuatan manusia yang dapat menghentikannya. Allah berfirman: 
اِنَّا مُنْزِلُوْنَ عَلٰٓى اَھْلِ ھٰذِهِ الْقَرْيَةِ رِجْزًا مِّنَ السَّمَآءِ بِمَا كَانُوْا يَفْسُقُوْنَ
"Sesungguhnya Kami akan menurunkan azab dari langit kepada penduduk kota ini, karena mereka berbuat fasik (durhaka)." (Al 'Ankabut, 29:34).
Wabah ini termasuk azab dari langit. Pada masa para nabi terdahulu, selalu ada tanda ini sebagai azab Ilahi. Maka obatnya hanya satu, yakni manusia meningkatkan iman sepenuhnya hingga sempurna. Karena itu, sebelum datangnya azab Ilahi, hendaklah kamu berdamai dengan Allah, bertobat serta beristighfar, dan banyak berdoa. Kalau penyakit ada obatnya. Tetapi wabah ini hakikatnya azab Ilahi. Obatnya tidak ada lain kecuali takwa sejati.
Ingatlah baik-baik, seandainya di seluruh rumah hanya ada satu orang bertakwa yang tulus, maka dengan syafaat (mediasi) nya Allah Ta'ala akan menyelamatkan seluruh rumah itu dari azab. Bahkan bila takwanya sempurna, maka dia bisa menjadi pemberi syafaat (mediator) untuk seluruh kawasannya. Orang bertakwa seperti itu seandainya mati akan langsung masuk surga. Namun pada masa datangnya kematian manusia karena wabah yang menjadi tanda dan contoh kemarahan Allah di dunia, hatiku sama sekali tidak bisa memberi kesaksian bahwa orang yang sempurna takwanya (kamil muttaqi) bisa mati dengan kematian yang hina ini. Keyakinanku, orang yang sempurna takwanya pasti akan diselamatkan.
(Disarikan dari Malfuzat Ahmadiyyah, jld. 7, hlm. 511-512).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar