Sabtu, 18 Juni 2016

Sentuhan Rohani (12)

Itibak Rasulullah Muhammad saw.


Lihatlah kondisi dunia! Nabi kita Muhammad saw. telah menunjukkan dengan perbuatannya bahwa hidup dan matinya, segala sesuatunya untuk Allah Ta’ala. Di sisi lain, ada umat Islam di dunia ini. Salah seorang dari mereka ditanya, “Apakah kamu muslim?” Dia menjawab, “Alhamdulillah, ya saya muslim.” Orang yang telah mengikrarkan kalimah syahadat semestinya prinsip hidupnya untuk Allah. Namun sekarang kebanyakan orang hidup dan matinya untuk dunia, dan hal ini sudah menjadi umum. Dunialah tujuan mereka, dunialah yang dicintai, diperlukan dan dicari oleh mereka. Kalau begitu, bagaimana mungkin mereka dapat dikatakan  itibak (mengikuti contoh) Rasulullah saw.?

Perlu diperhatikan, menjadi muslim tidaklah mudah, dan jangan dianggap mudah. Janganlah kalian puas, selama belum bisa mewujudkan ketaatan pada Rasulullah saw. dan pola Islam. Orang disebut muslim hanya kulitnya (lahiriahnya) saja, bila tanpa itibak Rasulullah saw. Senang hanya pada kulitnya bukanlah perbuatan orang yang bijaksana. Seorang muslim berkata pada salah seorang Yahudi, “Kamu, jadilah muslim!” Dia menanggapi, “Kamu, janganlah senang hanya pada nama. Saya memberi nama anak laki-laki saya  Khalid (artinya kekal, pent.), ternyata sebelum matahari terbenam  dia meninggal dunia dan dimakamkan.”  Oleh karena itu, carilah hakikatnya, jangan senang hanya pada namanya. Sungguh memalukan, disebut umat Nabi agung Muhammad saw., tapi melangsungkan kehidupan seperti orang-orang kafir. Perlihatkanlah teladan Muhammad Rasulullah saw., dan wujudkanlah keadaan itu dalam kehidupan kalian. Lihatlah! Jika keadaan itu tidak ada dalam kehidupan kalian, maka kalian menjadi pengikut setan.

Singkatnya, pahamilah dengan baik bahwa menjadi kekasih Allah Ta’ala, seharusnya menjadi maksud dan tujuan hidup manusia. Karena selama kita belum menjadi kekasih Allah Ta’ala dan tidak mendapatkan cinta Allah, kita tidak bisa melangsungkan hidup yang sukses. Hal ini (menjadi kekasih Allah) tidak akan tercapai selama kita belum benar-benar menaati dan mengikuti Rasulullah saw. (Q.S. 3:31) Rasulullah saw. telah mempertunjukkan dengan perbuatannya, bagaimana Islam itu. Oleh karena itu, realisasikan Islam itu dalam diri kalian, sehingga kalian menjadi kekasih Allah.
   

Diterjemahkan dari: Malfuzat Ahmadiyyah, jilid 1, hlm. 160-161) 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar