Selasa, 09 November 2021

Berkah Takwa

 



Allah Ta'ala berfirman:


اِنَّ اللّٰهَ مَعَ الَّذِيْنَ اتَّقَوْا وَّالَّذِيْنَ ھُمْ مُّحْسِنُوْنَ 


"Sesungguhnya Allah menyertai orang yang bertakwa dan orang yang berbuat baik."

(An-Nahl, 16:128).


Takwa sangat diperlukan, terutama bagi jamaah kita juga bagi orang-orang yang ingin berhubungan dengan orang yang menyatakan diri sebagai utusan Allah dan berbaiat serta masuk dalam jamaahnya. Sehingga orang yang terlibat dalam berbagai kebencian, kedengkian, syirik, atau keterpakuan pada dunia, bisa selamat dari semua bencana itu.


Apabila seseorang menderita sakit, entah sakitnya ringan atau berat, bila dia tidak berusaha untuk mengobatinya, maka sakitnya tidak mungkin sembuh.

Bintik hitam yang muncul di wajah, bisa menimbulkan kekhawatiran yang besar, jangan-jangan bintik ini  meluas dan menghitamkan seluruh wajah.

Sama halnya, maksiat pun bisa menimbulkan noda hitam di hati.


Allah Maha Pemurah dan Pengasih. Dia juga Maha Kuasa dan Pemberi hukuman. Ketika Allah melihat jamaah yang pernyataan dan bualan mereka tidak sesuai dengan keadaan perbuatan mereka, maka Dia akan marah (61:3, pent.). Kemudian Dia memilih orang kafir untuk menghukum jamaah itu. Orang yang kenal sejarah tentu mengetahui, berkali-kali orang Islam terbunuh dengan pedang orang kafir. Seperti Jenghis Khan dan Hulagu Khan menghancurkan umat Islam. 

Meskipun Allah Ta'ala telah menjanjikan perlindungan dan dukungan kepada umat Islam, tapi tetap saja umat Islam terkalahkan. Peristiwa seperti itu sering terjadi. Sebabnya, ketika Allah melihat umat berseru _Laa ilaaha illallooh_ (Tidak ada Tuhan kecuali Allah), tetapi hati mereka berpaling ke hal lain, dan perbuatan mereka benar-benar fokus dan terpaku pada keduniaan, maka Allah menunjukkan kemarahan-Nya.


Manusia yang takut kepada Allah (takwa) bisa dilihat dan dikenali dari kesesuaian antara perkataan dengan perbuatannya. Jika perkataan dengan perbuatannya tidak sama, maka ketahuilah itu akan mendatangkan murka Ilahi. Hati yang tidak suci, meski seberapa pun bersih kata-katanya, hati itu tidak ada harganya di mata Allah, bahkan akan mengobarkan murka Allah.

Maka pahamilah jamaahku, mereka telah datang kepadaku untuk menabur benih, dengan harapan agar menjadi pohon yang berbuah. Setiap orang hendaklah memikirkan bagaimana keadaan dalam dirinya, bagaimana keadaan batinnya. Apabila keadaan lisan jamaah kita berbeda dengan keadaan hati mereka, maka tidak akan berakhir dengan baik. Ketika Allah Ta'ala melihat jamaah yang hanya menyampaikan pernyataan-pernyataan lisan tetapi kosong hati mereka, Dia Yang Maha Kaya tidak peduli pada mereka.


Kemenangan perang Badar telah dinubuatkan. Bagaimana pun ada harapan kemenangan. Tetapi tetap saja Nabi Muhammad saw. menangis dan berdoa di hadapan Allah. Abu Bakar Shiddiq r.a. bertanya bahwa ketika ada janji kemenangan, lalu apa perlunya doa? Nabi Muhammad saw. menjawab bahwa Allah Maha Kaya, boleh jadi ada beberapa syarat tersembunyi dalam janji Ilahi.


Hendaklah selalu dilihat, seberapa jauh peningkatan takwa dan kesucian kita. Standarnya adalah Quran Syarif. Allah Ta'ala telah menunjukkan salah satu tanda dari antara tanda-tanda orang bertakwa, yaitu dia bebas dari kekotoran serta kekejian dunia, dan perbuatan-perbuatannya menjadi jaminan bagi diri sendiri. Sebagaimana difirmankan oleh Allah:


وَمَنْ يَّتَّقِ اللّٰهَ يَجْعَلْ لَّهُ مَخْرَجًا وَّيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ -


"Dan barangsiapa bertakwa kepada Allah, Dia mengatur jalan keluar baginya. Dan Dia memberi rezeki kepadanya dari arah yang tak dia sangka-sangka." 

(Ath-Thalaq, 65:2-3).

Allah Ta'ala memberi jalan keluar atau jalan pelepasan dari setiap musibah atau kesulitan, kepada orang yang takut kepada Allah (takwa). Allah Ta'ala juga mengadakan rezeki untuknya yang tidak ada dalam pengetahuan dan angan-angannya.

Tanda orang bertakwa yang lain, dia tidak membutuhkan hal-hal yang tidak bermanfaat. Misalnya, seorang penjaga toko berpikir bahwa tanpa berbohong usahanya tidak bisa berjalan. Karena itu dia tidak berhenti dari berbohong. Selain itu, dia juga menyatakan bahwa terpaksa untuk berbohong. Tetapi hal itu tidak benar sama sekali. Allah Ta'ala menjadi pelindung orang bertakwa dan menyelamatkannya dari hal yang memaksanya melawan kebenaran.

Ingatlah, ketika seseorang meninggalkan Allah Ta'ala, maka Allah Ta'ala pun meninggalkannya. Ketika Allah Yang Maha Pemurah meninggalkannya, maka pasti setan akan membangun hubungan dengannya. Jangan kamu anggap Allah Ta'ala itu lemah. Dia adalah Zat Yang Maha Kuat. Ketika kamu mempercayai-Nya dalam suatu perkara, Dia pasti akan membantumu. 

Allah Ta'ala berfirman:


وَمَنْ يَّتَوَكَّلْ عَلَى اللّٰهِ  فَھُوَ حَسْبُهُ


"Dan barangsiapa bertawakal kepada Allah, maka Dia sudah cukup baginya."

(Ath-Thalaq, 65:3).

Orang-orang yang segenap pikirannya hanya untuk urusan agama, dan urusan duniawi mereka percayakan kepada Allah, maka Allah Ta'ala menghibur mereka bahwa Dia menyertai mereka.

(Manzur Ilahi / Malfuzat Ahmadiyyah jld. 2, hlm. 26-28).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar