Minggu, 17 Oktober 2021

Sifat Utama Allah

 


Allah adalah Zat yang sempurna dalam segala sifat-Nya. Dia bebas dari semua cacat dan kebaikan-Nya mencapai titik tertinggi, sehingga orang-orang tertarik pada Zat yang tak ada kesamaan-Nya itu. Dengan semangat dan daya tarik yang tinggi mereka beribadah kepada Allah.

Allah mengungkapkan sifat utama-Nya yang pertama, _Robbul 'aalamiin_ (Rabb atau Tuhan seluruh alam), yakni dari Allah semua makhluk selalu memperoleh karunia pemeliharaan hingga sempurna.


Kemudian Quran Syarif menjelaskan sifat Allah (kedua), _Ar-Rohmaan_ (Yang Maha Pemurah). Sifat itu menekankan bahwa Allah secara otomatis memberikan atau memenuhi kebutuhan alami manusia, dengan tanpa dia harus berdoa dan berusaha terlebih dahulu. Misalnya, begitu manusia lahir, benda-benda yang dibutuhkan untuk kelangsungan hidupnya sudah tersedia. Manusia lahir belakangan, tapi sebelumnya payudara ibunya sudah penuh dengan air susu untuknya. Langit, bumi, bulan, matahari, bintang-bintang, udara, air, dan semua barang lainnya yang diciptakan Allah Ta'ala itu untuk kepentingan manusia. Semua itu ada karena tuntutan sifat Maha Murah Allah.


Kemudian dijelaskan sifat Allah (ketiga), _Ar- Rohiim_ (Yang Maha Pengasih). Sifat Allah ini menekankan bahwa Allah tidak menyia-nyiakan kerja dan usaha manusia. Sebaliknya, Dia mengatur dan menentukan buah dan hasil untuk kerja dan usaha itu. Jika seseorang tidak meyakini bahwa usaha dan kerja kerasnya akan membuahkan hasil, maka dia akan menjadi malas dan tidak berguna. Sifat Allah ini meluaskan harapan manusia dan membangkitkan gelora semangat untuk melakukan perbuatan baik.

Hendaklah diingat, dalam istilah Quran Syarif Allah disebut _Ar-Rohiim_ (Yang Maha Pengasih) ketika menerima doa dan amal saleh para manusia, dan melindungi mereka dari mala petaka dan perbuatan yang sia-sia. Kemurahan Allah berhubungan dengan sesuatu yang bersifat umum; sedangkan kasih sayang Allah berhubungan dengan manusia khusus, karena selain manusia, makhluk lain tidak mempunyai kekuasaan dan kekuatan untuk berdoa dan beramal saleh.

Perbedaan antara kemurahan Allah dengan kasih sayang Allah adalah, untuk memperoleh kemurahan Allah tidak dibutuhkan doa (dan usaha), sedangkan untuk memperoleh kasih sayang Allah dibutuhkan doa (dan usaha). Kasih sayang Allah itu merupakan "pakaian kehormatan khusus" bagi manusia. Jika manusia tidak menuai manfaat dari sifat Maha Pengasih Allah itu, maka dia setara dengan binatang dan benda mati.


Kemudian dijelaskan sifat Allah ke-empat, _Maaliki yaumid diin_ (Yang Memiliki Hari Pembalasan). 

Sifat Allah ini berbeda dengan sifat Allah _Ar-Rohiim_ (Maha Pengasih). Dalam sifat Maha Pengasih Allah, dengan lantaran doa dan ibadah (pengabdian kepada Allah) bisa terwujud jalan kesuksesan, yang padanya terkandung hak. Sedangkan dalam sifat Yang Memiliki Hari Pembalasan, dengan hak itu Allah memberikan buah balasan.

(Disarikan dari Malfuzat Ahmadiyyah, jld.3a, hlm. 26-28).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar