Rabu, 15 Desember 2021

Ibadah dan Pahala Hakiki

 


Beberapa orang dengan cepat mengatakan bahwa mereka tidak melarang berdoa, tetapi doa hanya berarti ibadah yang untuk itu pahala diatur.

Namun sayang, mereka tidak berpikir bahwa setiap ibadah yang di dalamnya tidak diperoleh kekuatan ruhani dari Allah Ta'ala, setiap pahala yang hanya merupakan angan-angan yang diharapkan untuk masa depan, semua anggapan itu salah.

Ibadah dan pahala hakiki adalah ibadah dan pahala yang cahaya (pengaruh) dan berkahnya terasakan juga di dunia ini.


Tanda-tanda terkabulnya ibadah (doa) kita yaitu, tepat pada waktu kita berdoa, dengan mata hati, kita melihat turunnya cahaya penawar racun dari Allah yang menghilangkan zat-zat beracun dari hati kita, yang turun seperti nyala api dan segera dipenuhi hati kita dengan keadaan bersih dan lapang, keyakinan, cinta, kenikmatan, kasih sayang, dan kegairahan.

Jika hal-hal ini tidak ada, maka doa dan ibadah pun hanya merupakan ritual dan adat kebiasaan.


Setiap doa meskipun untuk pemecahan kesulitan duniawi kita, tetapi dengan melewati keadaan iman dan tingkat pengenalan Tuhan kita. Yakni, awalnya doa itu meningkatkan iman dan pengenalan Tuhan. Ia juga memberikan kedamaian, kesenangan, ketenangan, kepuasan hati, dan kesejahteraan sejati. Kemudian ia memengaruhi kekejian duniawi kita dan dengan aspek yang sesuai menghilangkan kesedihan kita.

Singkatnya, dari semua bahasan itu terbukti bahwa doa dapat disebut doa sejati apabila benar-benar ada daya tarik di dalamnya, dan setelah orang berdoa benar-benar ada cahaya (pengaruh) turun dari langit yang menghapuskan kebingungan dan kecemasan kita, memberikan kepada kita ketenangan batin, kedamaian, dan kepuasan.


Setelah kita berdoa, Allah Yang Maha Bijaksana menurunkan pertolongan dan dukungan dengan dua cara:

Pertama, menghilangkan musibah atau penderitaan yang di bawahnya kita tertekan hampir mati.

Kedua, memberi kekuatan luar biasa untuk menanggung musibah, bahkan Allah memberinya kesenangan dalam menanggung musibah itu.

Karena itu, dengan kedua cara tersebut terbukti bahwa dengan doa tentu turun pertolongan Ilahi.

(Ayyamus Sulh, hlm. 12-13).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar